A Moment to Remember : Binar 1st Birthday

Monday, September 28, 2015

This is a little present for you, my dearest Binar...



Hal yang paling tidak terasa berlalunya adalah waktu, 
yang paling bisa kita simpan pun hanya kenangan dalam ingatan. 
Satu tahun lalu, 
Ibu mengulang apa yang di rasakan Nenek saat Ibu akan lahir; 
pertaruhan nyawa untuk tetap hidup atau tidak membuka mata lagi sama sekali. 
Kalau bukan cinta, entah apa sebutannya untuk hal yang begitu menguatkan. 
Tangismu pecah, 
berhasil keluar dari ruang sempit rahim Ibu tepat pada waktunya. 
Ternyata kehidupan sesungguhnya justru baru dimulai saat kamu lahir, 
diiringi merdu adzan dari Ayahmu. 
Beliau menunggu dengan haru sambil tak pernah lepas memegang tangan Ibu dan berbisik, "I Love You. I Love You, Sayang. Aku temenin Ibu terus di sini." 
Jeda sebentar lalu malaikat kecil ditempelkan ke dada Ibu, 
saat itu Ibu tau ada kamu yang menggantungkan hidupnya pada Ibu. 
Yang rasa haus dan laparnya hanya bisa Ibu yang berikan, 
yang rasa nyamannya hanya dengan sebuah pelukan. 
Satu tahun pertama ini Ibu pikir Ibu yang akan mengajarkan banyak hal, 
tapi ternyata justru kamu yang mengajarkan jauh lebih banyak lagi pada Ibu. 
Tentang sabar, 
Tentang rasa percaya, 
Tentang tanggung jawab, 
Tentang amarah dan air mata, 
Terutama tentang cinta. 
Mungkin semua yang kami berikan tidak akan pernah cukup, 
tapi semoga Binar selalu ingat bahwa Ayah dan Ibu selalu berusaha semampunya. 
Allah begitu baik menghadiahkan Binar untuk Ayah dan Ibu setahun lalu, 
dengan sehat dan sempurna. 
Mata yang bersinar, bibir tipis dan hidung mungil yang lucu. 
Tidak bosan kami pandangi hingga saat ini, 
sungguh kamu mahkluk paling cantik yang pernah kami miliki. 
Selamat ulang tahun yang pertama, Alana Binar Putri Nugraha. 
Semoga perlindungan Allah senantiasa bersama kamu, 
tumbuh jadi anak sehat dan bahagia, 
kuat iman dan Islam-nya, pandai bersyukur, 
dan menjadi apa yang kamu mau dan cita-citakan nanti. 
Ayah & Ibu selalu di sini melihatmu tumbuh, 
mendoakan dan mengupayakan yang terbaik. 
Percayalah, Ayah & Ibu mungkin seringkali gagal dan lalai, 
tapi kami tidak akan pernah berhenti belajar dan mencintai kamu dengan sebaik-baiknya. 










Love,
Ibu.


Not allowed to copy & paste photo without permission. Copyright of chachathaib . com

You Might Also Like

0 comments

FOLLOW ME