The Power of 'Support Suami'
Monday, August 11, 2014Welcoming my 34weeks of pregnancy!
Ga terasa udah masuk ke 34 minggu, rasanya belum lama berbagi kebahagian saat tau hamil di blog ini juga. cepet banget waktu berjalan ya, kalau kita menikmatinya, apalagi.
Di trimester ketiga ini kebetulan aku merasakan beberapa hal yang seringkali disebutkan dalam buku-buku dan website tentang kehamilan, juga dari pengalaman beberapa teman.
Mulai susah tidur, agak kesulitan untuk bangun dari tempat tidur, sampai rasa ingin buang air kecil yang semakin sering dibanding sebelumnya.
And guess what? aku menikmati semuanya.
Aku menikmati semua proses yang aku alami, sebagai afirmasi bahwa semua itu adalah hal baik yang harus aku lalui sebelum akhirnya melewati fase melahirkan dan bertemu dengan calon anakku.
Beberapa malam belakangan, aku lebih susah tidur lagi karena sebelum tidur suka kepikiran tentang melahirkan nanti, sebagian bilang begituuu menakutkan, sebagian lainnya bilang melahirkan itu indah banget sampai mengalahkan rasa sakit.
Gak bisa dipungkiri deg-degan pasti ada, pasti muncul. sekalipun aku udah baca berbagai macam referensi buku hypnorithing dan relaksasi lainnya. sedikit banyak, buku buku yang aku baca ini memang berpengaruh. setidaknya aku membangun pikiran positif bahwa semuanya akan baik baik saja,
namun ternyata, baru kemarin malam aku ngerasain ini :
Setiap rasa deg-degan itu dateng, setiap ada kekhawatiran tentang apapun, aku selalu ceritakan ke suamiku.
Aku ga bisa menjelaskan betapa sharing sama suami itu penting sekali, sekecil apapun itu. Semua keluh kesahku ditanggapi Aa dengan baik, jawabannya selalu menenangkan dan bikin aku ngerasa lebih baik untuk menghadapi semuanya. Karena aku sadar banget aku orangnya gampang panik, dalam hal apapun. Dan Aa ngajarin lebih banyak untuk tenang dan bisa mikir jernih.
Ditambah lagi, Aa selalu meyakinkan aku bahwa aku pasti bisa, aku pasti kuat dan aku bisa ngejalanin semuanya karena dia ada di sebelahku. Dan tanpa sadar, semua yang Aa bilang ke aku, pengaruhnya besar sekali. Rasanya ada lebih dari separuh bebanku itu terangkat dan aku bagi ke Aa. Dulu aku pikir hal kaya gini cuma ada di buku, tapi ternyata beneran kerasa di aku betapa pentingnya suppport yang dikasih dari suami, sekecil apapun itu walaupun cuma sekadar jadi pendengar yang baik.
I dedicated this post to my husband, Bisma Aria Nugraha.
I Love You, Momon.
Walaupun kamu bangun tengah malem buat pijetin punggung aku cuma sebentar dan tidur lagi :*
0 comments